SEKAYU–serigalapos.com–salah seorang Pasien poli mata yang merupakan warga setempat di kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, mulai merasakan sakit mata sejak tengah malam tanggal 4 Juli 2024. Sekitar pukul 07:00 wib warga tersebut meminta kepada keluarganya untuk langsung diantarkan ke rumah sakit karena klinik rujukan BPJS pada saat itu belum buka dan dia tidak sanggup lagi menahan sakit pada matanya yang kian perih dan membengkak sehingga tidak dapat membuka mata sama sekali. Sekayu, kamis 4-7-2024
Saat Tim awak media di UGD keluarga pasien yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan "bahwa suaminya mendapatkan pelayanan yang cukup baik dari petugas ugd. Setelah di periksa oleh petugas ugd, pasien disarankan diperiksa lebih lanjut ke poli mata dan sebelum itu pasien dimintai agar melengkapi administrasi surat rujukan dari klinik rujukan bpjs. Namun kondisi pasien yang tidak bisa melihat karena kesakitan dan pada saat itu antrian juga terlihat cukup panjang jadi petugas UGD dengan kerendahan hati menyarankan agar pasien tetap berada di RSUD Sekayu sambil menunggu salah satu pihak keluarganya yang mengambil surat rujukan di klinik bpjs. sembari menunggu istrinya juga disarankan agar ikut mengantri di loket rekam medis.
"Namun saat pengambilan surat rujukan terdapat hambatan dikarenakan klinik tersebut masih belum buka. Untung saja saat dibuka petugas klinik tersebut langsung dengan sigap membuatkan surat rujukan pasien.
Saat nomor antrian di panggil, surat rujukan masih dalam perjalanan menuju ke rumah sakit, maka dari itu istrinya menjelaskan kepada petugas rekam medik tersebut bahwa surat rujukan masih dalam perjalanan serta bertanya kepada petugas apakah administrasi bisa menyusul atau bagaimana, namun petugas rekam medik loket 4 tersebut langsung menjawab dengan cetus dengan nada yang tidak santun.
“Cakmane dek ikak kalu surat rujukannye lagi dijalan, kiro-kiro pacak nyusul dak?, lalu dijawab oleh petugas “makenye lain kali ngambek rujukan dulu baru ngambek antrian, dak pacak nyusul-nyusul” dengan ekspresi tidak senang”.
Merasa Kecewa dengan sikap petugas tersebut lantas istrinya menceritakan hal tidak menyenangkan yang dialaminya kepada anaknya.
Kemudian setelah anaknya mendengar cerita tersebut sontak saja tidak terima dan langsung membuktikan sendiri dengan mengunjungi petugas loket 4 tersebut dan menanyakan apa yang harus dilakukan jika nomor antrian sudah terlewat. Sangat tidak terduga, bukannya menjelaskan dengan baik malah petugas tersebut menjawab dengan nada jutek dan terdengar sangat tidak sopan.
“mbak kalo nomor antrian sudah lewat cakmano biasonyo, soalnyo ini rujukannyo baru di ambek dari klinik BPJS. Lalu petugas langsung menjawab dengan nada ketus dan menantang “nomor antrian berapo? Laen kali eh omongi dengan pasien buat rujukan dulu baru pacak ngantri, jangan ngambek nomor antrian dulu cak ini”.
Setelah keluarga pasien menjelaskan kepada petugas tentang kronologi yang sebenarnya, sekaligus menegur agar selanjutnya dapat melayani dengan tutur kata yang sopan, petugas tetap membenarkan sikapnya dan mengatakan bahwa pasien ngotot, apapun dan seperti apapun kondisinya tetap tidak ada toleransi, serta saat diancam sikapnya akan dilaporkan oleh keluarga pasien, petugas tersebut dengan santai menjawab “terserah”.
Berdasarkan keterangan dari keluarga pasien, moment tersebut merupakan moment pertama kalinya berobat langsung melalui UGD di RSUD Sekayu sehingga tentu saja pasien dan keluarganya masih merasa bingung dengan prosedur yang ada, di tambah dalam kondisi panik melihat keluarganya yang kesakitan dan tidak bisa melihat karena perih, maka dari itu diharapkan agar pihak manajemen Rumah Sakit langsung memberikan sanksi tegas kepada oknum petugas rekam medik tersebut karena sangat disayangan perilakunya yang tidak sopan dalam melayani pasien telah mencoreng nama baik RSUD Sekayu.
“ ini baru pertamo berobat ugd, biasonye kalu masih pacak tahan kami tahan bubat ke klinik dulu dak langsung ke rumah sakit, karne pertamo kali jadi kami bingung, nak minjam kursi roda pulek bingung karne banyak syarat sedangke pasien ikak kondisinye dak pacak nia mukak matek. Untung nia ade anak kami yang ngarahke. Betanye dengan wang loket ikak malah nak marah raga dak agam masalah rujukan itu. Padahal wang betanye karne dak tau nia, namenye bae dak pernah. Ape karne makai BPJS laju dak layan wang baik-baik.
Terkait Hal ini Tim Awak Media konfirmasi Direktur RSUD Sekayu Dr. Sharlie Esa Kenedy MARS, dari via WhatsApp nya bernomor +62 812-791X-XXXX, " Namun tidak ada Jawaban Untuk ke Seimbangan berita ini Sampai Berita ini Lalu di Terbitkan,. (Tim)
Posting Komentar untuk "Diduga Oknum Petugas RSUD Sekayu Buruk! Arogan Saat Layani Pasien "